Selasa, 24 Februari 2009

NORMA PERGAULAN

Oleh: A. Mustofa Bisri
Seorang tokoh ulama besar di kalangan tabi’ien bernama Abu ‘Amr ‘Amir Ibn Syarahiel yang lebih dikenal dengan Sya’biy (632-723 M.) pernah berkata: “Dahulu pergaulan hidup didasarkan atas norma agama dan ketakwaan; selang beberapa lama norma itu hilang dan berganti dengan malu dan sungkan; kemudian ini pun hilang dan pergaulan hidup hanya didasarkan atas kepentingan dan kekhawatiran. Saya duga akan datang kemudian kondisi yang lebih parah lagi.”
Lihat Selengkapnya

Selasa, 06 Januari 2009

Hidup dalam Badai Kritkan

Dalam hidup ini, terutama jika Anda seseorang yang selalu memberi, memperbaiki, mempengaruhi dan berusaha membangun, maka Anda akan selalu menjumpai kritikan-kritikan yang pedas dan pahit. Mungkin pula, sesekali Anda akan mendapat cemoohan dan hinaan dari orang lain. Dan mereka tidak akan pernah diam mengkritik Anda sebelum Anda masuk ke dalam liang bumi, menaiki tangga langit, dan berpisah dengan mereka. Cara yang baik menghadapi mereka adalah dengan merespon kritikan mereka dengan menunjukkan akhlaq yang baik. Acuhkan saja mereka, dan jangan pernah merasa tertekan oleh upadaya mereka untuk menjatuhkan Anda. Sebab, kritikan mereka yang menyakitkan itu pada hakekatnya merupakan ungkapan lain untuk menghormati Anda (bab Cara Menghadapi Kritkan Pedas)

Tabiat untuk mengingkari, membangkang, dan meremehkan sesuatu kenikmatan adalah penyakit umum yang menimpa jiwa manusia. Karena itu, Anda tidak perlu heran dan resah bila mendapatkan mereka mengingkari kabaikan yang pernah Anda berikan, mencampakkan budi baik yang telah Anda tunjukkan. Lupakan saja bakti yang telah Anda persembahkan. Bahkan tak usah resah bila mereka sampai memusuhi Anda dengan sangat keji dan membenci Anda sampai sampai mendarah daging, sebab semua itu mereka lakukan adalah justru karena Anda telah berbuat baik kepada mereka (Bab Jangan Mengharap “terimakasih”dari seseorang)

Menghadapi Kritikan

Tabiat untuk mengingkari, membangkang, dan meremehkan sesuatu kenikmatan adalah penyakit umum yang menimpa jiwa manusia. Karena itu, Anda tidak perlu heran dan resah bila mendapatkan mereka mengingkari kabaikan yang pernah Anda berikan, mencampakkan budi baik yang telah Anda tunjukkan. Lupakan saja bakti yang telah Anda persembahkan. Bahkan tak usah resah bila mereka sampai memusuhi Anda dengan sangat keji dan membenci Anda sampai sampai mendarah daging, sebab semua itu mereka lakukan adalah justru karena Anda telah berbuat baik kepada mereka (Bab Jangan Mengharap “terimakasih”dari seseorang)

Minggu, 07 September 2008

Greetings

Kami ucapkan terimakasih atas kunjungan Anda. Blog ini diperuntukkan bagi siapapun yang mempunyai perhatian kepada perkembangan Ilmu Komunikasi, khususnya Jurnalistik. Semua artikel yang ada disini dapat di unduh, semoga bermanfaat. Tujuan lain dari blog ini adalah mempermudah proses perkuliahaan bagi mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia pengambil paket Jurnalistik.
Salam,
Moch. Syahri